Sunday, June 19, 2016

Mengapa Arda Turan Sulit Menembus Tim Inti Barca ?

1 tahun sudah Arda Turan berstatus sebagai pemain Barca. Di musim panas 2015 ia resmi berseragam Barca. Namun, ia harus menunggu hingga musim dingin karna Barca sedang dihukum FIFA. Malangnya nasib Arda Turan, setengah musim di Barca ia lebih sering memulai bermain dari bangku cadangan. Ada banyak faktor memang yang menjadi penghalangnya, ya saya akan jelaskan faktor faktor nya.

1. Saingan 
Nah, ini juga salah satu faktor penghalang nya. Arda turan kalah saingan bersama Iniesta dan Rakitic, atau bahkan pemain muda seperti Sergi Roberto dan Rafinha yang sering diplot menggantkan Iniesta/Rakitc ketika salah satu dari mereka cidera.

2. Posisi 
Tak banyak tahu, sebenarnya Arda Turan itu lebih ke posisi sayap/playmaker/gelandang serang. Nah, di Barca tidak memainkan pemain sayap dan gelandang serang, hanya ada Gelandang Bertahan dan Gelandang Tengah, itu juga sekaligus Playmaker seperti Iniesta dan Rakitic yang membuatnya tersingkir.

3. Adaptasi
Walau sudah 1 tahun di Barca namun ia masih sulit beradaptasi dikarenakan ia kurang lincah bermain tiki taka khas Barca. Lagi pula, di Atletico ia menjelaskan jika latihan kebanyakan latihan fisik dengan benda benda lain, fitnes, dan sering tanpa bola. Namun, di Barca ia harus latihan selalu dengan bola. Ia juga bilang bahwa tiki taka itu mudah dimainkan namun sulit diperagakan, ia menilai jika setiap pemain punya tugas masing masing dalam tiki taka.



okee itu aja yang mimin share ya -Mengapa Arda Turan Sulit Menembus Tim Inti Barca ?. Jangan lupa pantengin twitter @kilasbarca untuk berita barca terupdate. Dan follow akun instagram kilasbarca di www.instagram.com/kilas.barca untuk foto dan video eklusif Barcelona. #ViscaBarca

Tuesday, June 7, 2016

Pemain Yang Dipinjamkan Di Musim 2015/2016

Musim 2016/2016 sudah berakhir, total ada empat pemain Barca yang dipinjamkan ke klub lain, mereka tak lain dan tak bukan adalah Alex Song, Martin Montoya, Christian Tello dan Wonderkid Alen Halillovic, berikut akan saya berikan analisis dari keempat pemain tersebut.

Alex Song
Ini adalah pemain yang paling dikit tampil di klub yang meminjam (West Ham) ia tampil lebih sedikit dibanding musim lalu. Ada 2 masalah, Pertama karena ia sejak awal musim cidera dan harus absen selama 7 pekan, dan setelah cidera ia tidak dapat kembali ke permainan terbaiknya

Martin Montoya
Ia awalnya dipinjamkan ke Inter Milan namun tidak bersinar dan pindah ke Spanyol lebih tepatnya Real Betis, di Betis ia bermain sebanyak 13 kali dan selalu bermain sebagai starter.

Christian Tello
Pemain ini juga berganti tim dari Porto lalu pindah ke Fiorentina, di klub Itali ini ia tampil 13 kali dan 12 diantaranya sebagai starter ia juga mencetak 2 gol dan berbagi 3 assist.






Penulis hanyalah buruh media, ia dapat di temui di blognya deulahat.blogspot.co.id penulis paling senang menulis tentang sepakbola terutama tentang FC Barcelona dan Sriwijaya FC.

Thursday, June 2, 2016

Bagaimanakah Barca Tanpa Daniel Alves ?

Banyak Culees senang mengkritik Alves karena terlalu sering melakukan umpan silang, namun kelebihannya sering terabaikan. Dan ketika ia sudah hengkang, kalian mungkin baru menyadari betapa brilian dia.

Sang rival, Real Madrid tertarik untuk merekrut Alves dan Alves nyaris datang ke Santiago Bernabeu, tetapi akhirnya bergabung dengan Barcelona dengan banderol €30 juta (yang terlihat banyak pada saat itu, meski tidak saat ini) dan ia langsung bersinar dengan meraih enam trofi La Liga, empat Copa del Rey, empat Supercopa, tiga Liga Champions, tiga Piala Super UEFA dan tiga Piala Dunia Antarklub. Bahkan, dia sekarang mengklaim trofi lebih banyak daripada Pele.

Dalam banyak hal, Alves telah menyempurnakan peran bek sayap. Dengan kebebasan di sayap kanan, ia memberi banyak assist kepada Lionel Messi.

Memang. Dan meski sudah diketahui secara umum, pemain Brasil itu senang menyerang melalui sisi lapangan, Alves memberi lebih banyak dari itu. Umpannya dan kemampuan teknisnya membuat dia bisa bekerja sama dengan gelandang dan penyerang untuk menyatu sempurna dalam permainan mengalir Barcelona, sembari melakukan tekanan terhadap lawan.

Dalam bertahan, dia juga berkembang, terlepas dari kesalahan yang ia buat, kontribusinya di area lain jauh lebih fantastis. Dikritik tajam pertengahan musim lalu, bersama dengan timnya, Alves menampilkan performa brilian di paruh kedua musim dan menjadi pemain fundamental dalam keberhasilan Treble Winners Barca.

Dia telah kehilangan sebagian kecepatan fenomenalnya yang membuat dia meneror pertahanan lawan di usia emasnya dan ancaman Alves di depan gawang lawan juga terlihat berkurang, tetapi ia mencetak beberapa gol istimewa di Camp Nou dan dia pemain yang bisa menciptakan inspirasi ketika tim membutuhkan.

Direkrut oleh Pep guardiola di musim panas pertama sang pelatih, pemain Brasil itu menambah dimensi dalam pertahanan bersama Gerard Pique. Nama terakhir, seperti Rafa Marquez, memberi keamanan di lini belakang, sementara Alves memberi penyerang tambahan di sisi kanan. Dengan Alves dan Messi melakukan kombinasi, sayap kanan sering menjadi andalan tim.

"Perekrutannya adalah kabar yang sangat bagus bagi klub," ujar Guardiola saat memperkenalkan Alves pada 2008. Dan dia menambahkan: "Bersama Messi, jika mereka bekerjasama, kami akan memiliki sayap kanan terbaik di dunia."

Terbukti benar dan berjalan dengan brilian. Di bawah Pep, Alves kerap beroperasi sebagai winger non-ortodoks, dengan pemain yang lebih bermental bertahan Eric Abidal bertahan di belakang sisi kiri dan Sergio Busquets turun jauh ke pertahanan untuk melapisi lini belakang. Saat ini, Jordi Alba di sisi lain, idenya tetap mirip.

Di luar lapangan, Alves juga figur kunci. Selalu positif dan ceria, pemain Brasil ini adalah hati dan jantung di ruang ganti, seseorang yang berusaha tidak larut dalam kehidupan dengan terlalu serius, namun berusaha menikmati sebanyak mungkin sembari melakukan apa yang paling ia cintai - bermain sepakbola.

Itu termasuk mengutarakan pemikirannya. Selama bertahun-tahun, Alves sudah mengkritik Cristiano Ronaldo, Jose Mourinho dan baru-baru ini, Pele. Dalam dunia politik saat ini, Dani tidak berbasa-basi dan dia mengirim pesan kepada para pembencinya usai mengirim assist untuk gol Messi ke-400 di Barcelona tahun lalu.

"Ketika kami pensiun, orang-orang akan bertanya: 'Siapa yang terbaik?'," ujarnya. "Messi. Dan siapa yang memberi umpan? Dani. Nama saya ada di sana - baik orang suka atau tidak."

Jadi, karena delapan musim yang sensasional sebagai bek kanan andalan Blaugrana, Alves layak diingat tidak hanya sebagai pemberi assist sejati bagi Messi, tetapi juga salah satu bek sayap terbaik yang pernah berada di Camp Nou. Akan membutuhkan waktu yang sangat lama sebelum Barcelona menemukan pemain seperti dia lagi.